Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda Geert Wilders kembali berulah. Ia mengusulkan “pengusiran” massal umat Islam
Hidayatullah.com—Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda, Geert Wilders kembali membuat ulah. Setelah jualan filmnya tak laku, ia mengusulkan deportasi massal terhadap umat Islam di Eropa. Dalam sebuah wawancara dengan televisi publik Denmark, Wilders mengatakan, jutaan orang Islam Eropa harus dideportasi dan dicopot kewarganegaraan Eropa mereka.
Merujuk pada keberhasilan partainya PVV pada pemilu legislatif Eropa belakangan, Wilders mengatakan bahwa makin banyak apa yang disebutnya "orang normal" di Belanda yang takut pada apa yang disebutnya sebagai "islamisasi."
Politikus anti-Islam ini kembali mengulang-ulang visinya bahwa agama Islam anti demokrasi, dan menyatakan Islam lebih merupakan ideologi ketimbang agama. Ia juga memprovokasi dengan mengatakan, "sejumlah besar" warga Muslim di Eropa menghendaki pemerintahan yang anti demokratis, dan walaupun saat ini mereka masih merupakan warga minoritas, tapi "begitu mereka makin kuat, maka saya yakin, mereka akan mengubah nada bicara dan akan sudah terlambat untuk melawan mereka."
Dipulangkan
Geert Wilders menekankan, dia percaya warga muslim yang taat hukum dan menuruti apa yang disebutnya "nilai-nilai kita", harus dibiarkan tetap tinggal di Eropa. Walau begitu, ia mengaku punya "pesan jelas" bagi mereka yang tidak mau balik ke negara asal "dengan suka rela."
"Kalau Anda melanggar hukum, kalau Anda mulai berpikir tentang jihad atau syariah, maka jelas Anda akan kami usir, kami akan kirim Anda, kami akan lucuti Anda dari kewarganegaraan Belanda atau Denmark. Kalau mentaati hukum, baru Anda boleh menetap. Kalau tidak, Anda akan kami pulangkan hari itu juga."
Didesak pewawancara untuk menyebut persisnya jumlah orang yang bisa dikenai langkah seperti itu, Wilders memastikan jumlahnya akan mencapai jutaan orang.
Sebagaimana diketahui Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinannya, hanya berhasil menggondol empat kursi dalam pemilihan legislatif Eropa 4 Juni lalu. Jumlah itu tidak terlalu sedikit dari partai Kristen Demokrat CDA yang sekarang merupakan mitra koalisi utama dalam pemerintah Belanda.
Wilders dikenal sebagai politisi Belanda yang tak henti-hentinya mengkampanyekan anti-Islam. Sebelum ini dia sudah mengatakan, Al Quran sama dengan buku fasis.
Ia juga berusaha mengedarkan film Fitna, meski kemudian tak banyak laku. Sayangnya, di negeri yang mengaku demokrasi seperti di Belanda, pembenci agama lain tak dianggap tindakan melawan hukum. [rnwl/cha/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com—Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda, Geert Wilders kembali membuat ulah. Setelah jualan filmnya tak laku, ia mengusulkan deportasi massal terhadap umat Islam di Eropa. Dalam sebuah wawancara dengan televisi publik Denmark, Wilders mengatakan, jutaan orang Islam Eropa harus dideportasi dan dicopot kewarganegaraan Eropa mereka.
Merujuk pada keberhasilan partainya PVV pada pemilu legislatif Eropa belakangan, Wilders mengatakan bahwa makin banyak apa yang disebutnya "orang normal" di Belanda yang takut pada apa yang disebutnya sebagai "islamisasi."
Politikus anti-Islam ini kembali mengulang-ulang visinya bahwa agama Islam anti demokrasi, dan menyatakan Islam lebih merupakan ideologi ketimbang agama. Ia juga memprovokasi dengan mengatakan, "sejumlah besar" warga Muslim di Eropa menghendaki pemerintahan yang anti demokratis, dan walaupun saat ini mereka masih merupakan warga minoritas, tapi "begitu mereka makin kuat, maka saya yakin, mereka akan mengubah nada bicara dan akan sudah terlambat untuk melawan mereka."
Dipulangkan
Geert Wilders menekankan, dia percaya warga muslim yang taat hukum dan menuruti apa yang disebutnya "nilai-nilai kita", harus dibiarkan tetap tinggal di Eropa. Walau begitu, ia mengaku punya "pesan jelas" bagi mereka yang tidak mau balik ke negara asal "dengan suka rela."
"Kalau Anda melanggar hukum, kalau Anda mulai berpikir tentang jihad atau syariah, maka jelas Anda akan kami usir, kami akan kirim Anda, kami akan lucuti Anda dari kewarganegaraan Belanda atau Denmark. Kalau mentaati hukum, baru Anda boleh menetap. Kalau tidak, Anda akan kami pulangkan hari itu juga."
Didesak pewawancara untuk menyebut persisnya jumlah orang yang bisa dikenai langkah seperti itu, Wilders memastikan jumlahnya akan mencapai jutaan orang.
Sebagaimana diketahui Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinannya, hanya berhasil menggondol empat kursi dalam pemilihan legislatif Eropa 4 Juni lalu. Jumlah itu tidak terlalu sedikit dari partai Kristen Demokrat CDA yang sekarang merupakan mitra koalisi utama dalam pemerintah Belanda.
Wilders dikenal sebagai politisi Belanda yang tak henti-hentinya mengkampanyekan anti-Islam. Sebelum ini dia sudah mengatakan, Al Quran sama dengan buku fasis.
Ia juga berusaha mengedarkan film Fitna, meski kemudian tak banyak laku. Sayangnya, di negeri yang mengaku demokrasi seperti di Belanda, pembenci agama lain tak dianggap tindakan melawan hukum. [rnwl/cha/www.hidayatullah.com]
Posting Komentar