Elizabeth Barris, Direktur The Peoples Initiative Foundation (Yayasan Inisiatif Masyarakat), suatu organisasi nirlaba baru, yang memiliki misi mengubah undang-undang dan menginformasikan pada masyarakat tentang efek kerusakan kesehatan akibat EMR (radiasi elektromagnetik), yang dipancarkan oleh telepon selular dan Wi-Fi.
Tindakan terbarunya adalah mengirimkan surat permintaan ke Gubernur Schwarzenegger, istri Gubernur, Maria Shriver, Departemen Pelayanan Kesehatan (Department of Health Services, CDHS), dan Kantor Penilaian Kesehatan Lingkungan yang Berbahaya (Office of Environmental Health hazard Assessment, OEHHA), yang berisi permintaan untuk menandai semua produk wireless dengan label peringatan, seperti pada bangunan, yang menempelkan papan peringatan di dindingnya.
Dia juga telah menyampaikan usulan undang-undang baik di tingkat negara bagian maupun di tingkat federal dengan tema The Children is Wireless Protection Act (UU Perlindungan Wireless pada Anak) mengenai pencantuman label peringatan pada produk wireless, namun juga meminta sekolah-sekolah untuk mengganti perangkat Wi-Fi dengan jaringan kabel atau DSL (Digital Subscriber Line, penghantar data digital melalui kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat).
"Efek negatif perangkat wireless terhadap kesehatan yang ada saat ini mempengaruhi para siswa maupun para guru yang terpaksa bekerja di bawah lingkungan EMR. Jaringan kabel atau DSL akan memberikan keuntungan yang sama dengan kecepatan akses internet namun tanpa efek negatif kesehatan," katanya. Selama dua tahun ini, Barris juga sedang dalam proses pengerjaan film dokumenter dengan materi tersebut.
"Label peringatan itu semestinya dicantumkan pada kemasan produk wireless seperti pada kemasan rokok sehingga para orang tua mengetahui bahwa produk tersebut berpotensi menyebabkan tumor otak pada anak mereka. Siapapun yang menggunakan telepon selular harus diberi informasi mengenai penemuan-penemuan ini, namun hingga saat ini mereka tidak mengetahuinya. Pencantuman label peringatan itu sebenarnya lebih cenderung dibebankan pada biaya industri daripada cukai pajak bagi konsumen," lanjut Barris.
Percakapan yang Membahayakan?
Kembali pada 1990-an, Dr. George Carlo, mantan ketua epidemiologi dari Asosiasi Industri Telekomunikasi Selular (CTIA, Cellular Telecommunications Industry Association), pelopor studi enam tahun yang menghabiskan dana 25 juta dollar, tentang telepon selular dan kesehatan masyarakat.
Dari klip dokumen Barris mengenai materi di atas, Dr. Carlo menyatakan, "Lebih dari 300 penemuan penting menunjukkan adanya peningkatan risiko tumor (atas penggunaan telepon selular). Dan ada tiga atau empat penemuan penting lain yang tidak menunjukkan peningkatan risiko."
"Itu artinya 300 banding empat. Lantas bagaimana Anda menanggapi apa yang Anda lihat di berita media? Kita belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Kita tidak pernah mengalami hal yang sedemikian berbahaya yang eksis karena ditopang oleh empat miliar orang (pengguna telepon selular di seluruh dunia). Kita belum pernah mengalaminya dalam sejarah."
Carlo tidak sendiri. Laporan BioInitiative yang diterbitkan baru-baru ini, berisi kumpulan studi dari para top ahli onkologi (sub-bidang medis yang mempelajari dan merawat kanker), ilmuwan, dan ahli kesehatan masyarakat dari seluruh dunia yang menunjukkan efek membahayakan dari EMR.
Termasuk di laporan ini, penemuan Dr. Lennardt Hardell, seorang ahli neurologi terkenal dari Swedia, pada 2006 telah menulis artikel yang diterbitkan di World Journal of Surgical Oncology (jurnal online yang berkaitan dengan bedah kanker dan semua hal yang berkaitan dengannya), menyatakan, "Dalam serangkaian studi mengenai risiko tumor yang berhubungan dengan penggunaan telepon selular atau telepon nirkabel, penemuan yang konsisten pada semua jenis tipe telepon adalah peningkatan risiko tumor otak, terutama pada tumor syaraf akustik dan kanker otak."
Studi terbaru tentang efek EMR dan kesehatan yang diperkenalkan di konferensi Radiation Research Trust (organisasi independen yang menyediakan fakta radiasi elektromagnetik dan kesehatan ke masyarakat dan media), London tahun lalu, Dr. Hardell memperkenalkan sebuah studi yang tidak diterbitkan, yang menyimpulkan adanya peningkatan tumor otak di masa kanak-kanak hingga 5 kali lipat bila seorang anak mulai menggunakan telepon selular sebelum berusia 20 tahun.
Peningkatan risiko yang megabesar atas penggunaan telepon selular oleh anak-anak perlu diwaspadai.
Pada 2007, terjadi peningkatan sebesar 46 persen pada penggunaan telepon selular oleh anak-anak antara umur 8 - 12, menurut Dr. Devra Davis, anggota Dewan Penasehat Kesehatan Anak-Anak (Healthy Child Advisory Board), dan direktur The Center for Environmental Oncology (pusat penelitian dan informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan penyebab kanker) di Universitas Pittsburgh.
Carlo juga sangat memperhatikan penggunaan telepon selular di antara anak-anak. "Ketika Anda mulai menggunakan (telepon selular) saat berusia dini, sekitar 8 atau 9 tahun, di usia mereka ke-18 atau 19 tahun, mereka telah menggunakan telepon selama 10 tahun. Proyeksi yang kita lakukan menunjukkan bahwa kita sedang menempatkan anak-anak ini dalam posisi yang bukan main berbahaya," katanya.
Dr. Carlo juga percaya bahwa EMR memperbesar adanya autisme dan ADHD (gangguan perilaku pada anak, yang terjadi akibat suatu peningkatan aktivitas motorik hingga pada tingkatan tertentu menyebabkan gangguan perilaku).
Mariea T, Carlo G. " Wireless Radiation in the Etiology and Treatment of Autism: Clinical Observations and Mechanisms ", Australasian Journal of Clinical Environmental Medicine 2007; 26(2): 3-7, 17.
Barris mengajukan usulan undang-undang yang membahas tentang teknologi wireless di sekolah. "Ada kesalahpahaman besar bahwa Wi-Fi yang digunakan pada sistem sekolah umum membantu proses pembelajaran. Wi-Fi justru mengganggu pelajaran. Wi-Fi penyebab timbulnya ADD dan ADHD pada anak-anak. Dengan adanya Wi-Fi di sekolah, itu artinya para guru dan anak-anak berada dalam jangkauan radiasi elek-tromagnetik selama delapan jam setiap harinya, di mana jangkauan itu cukup kuat untuk mentransmisi Internet." kata Barris.
Charles Graham, Ph.D., ahli fisiologi di Institut Riset Midwest ( Midwest Research Institute) di Kota Kansas, Mo., telah menyelenggarakan studi yang menunjukkan bahwa radiasi elektromagnetik dapat mengubah level hormon.
Kaum perempuan yang teradiasi EMR tingkat tinggi di laboratorium sepanjang malam, level serum estrogen meningkat. Studi menunjukkan, peningkatan level estrogen akan berisiko mengidap kanker.
Graham C, Cook M, Gerkovich M, Sastre A. "Examination of the melatonin hypothesis in women exposed at night to EMR or bright light," (Pengujian hipotesis melatonin pada wanita yang teradiasi EMR di malam hari akibat EMR atau lampu terang)," Environmental Health Perspective 2001 May; 109(5): 501-507.)
"Perbandingan kelahiran antara perempuan dan pria telah disingkirkan, namun akan jauh lebih ekstrim di tahun-tahun mendatang dengan menempatkan anak-anak kita dalam jangkauan EMR sepanjang hari dan mengekspos masa muda mereka yang masih dalam tahap perkembangan pada EMR.
Ini merupakan masalah yang belum pernah kita temui sepanjang sejarah evolusi. Juga, EMR bersifat genotoxic (merusak sel genetik), maka seberapa besar jumlah pancaran radiasi akan mengubah sifat sel dan dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh," kata Barris.
Di Perancis ada kampanye iklan mengenai efek negatif kesehatan akibat telepon selular, dan Perancis saat ini telah melarang iklan telepon selular untuk anak-anak di bawah 12 tahun.
Sebagai tambahan, 11 negara lain termasuk Inggris, Jepang, India, Israel, dan Rusia telah mengeluarkan perhatian baik berupa peringatan kesehatan masyarakat mengenai anak-anak dan telepon selular maupun pembatasan jumlah penjualan pada anak-anak dan pembatasan iklan untuk anak-anak.
Konflik Kepentingan?
Barris menganggap adanya keganjilan pada keputusan FDA yang mendelegasikan pembuatan standar keselamatan untuk EMR pada Komisi Komunikasi Federal (Federal Communication Commission, FCC), yang mengatur bidang telekomunikasi di AS dan secara internasional, menetapkan standar yang berhubungan dengan level frekuensi radio (RF) yang aman.
"Ada dua masalah (mengenai hal ini). FCC bukan organisasi kesehatan, dan oleh karena itu, dia tidak memiliki kualitas untuk membuat penilaian atas kesehatan. Kedua, FCC memilih untuk membiarkan industri telekomunikasi dan ilmuwan industri yang dibayarnya untuk menetapkan standar yang ada saat ini. Apakah Anda mempercayai cerita industri tembakau mengenai keamanan produk mereka atau Anda lebih memilih U.S. Surgeon General (kepala jasa layanan kesehatan masyarakat atau pelayanan medis angkatan bersenjata) yang melakukannya?" tanya Barris.
Konflik kepentingan lain mungkin fakta bahwa frekuensi bandwidth untuk industri telekomunikasi dilarang oleh pemerintah. Barris meragukan FCC akan berkompromi mengenai kondisi keuangannya dengan melakukan hal-hal yang memperburuk laba industri, dengan demikian -taruhan gigit jari- jika mereka melakukannya.
Apalagi, Pusat Integritas Masyarakat (Center for Public Integrity) menemukan bila pejabat FCC telah disuap oleh industri telekomunikasi dengan berbagai macam "hiburan" seperti perjalanan mahal ke Las Vegas. (Epochtimes.co.id/feb)