Jauh di bawah Black Hills di South Dakota, pekerja bangunan tengah membangun laboratorium sains bawah tanah terdalam di dunia. Laboratorium yang berada sekitar 1.500 meter di bawah permukaan tanah, atau setara dengan enam kali lipat tinggi gedung Empire State itu adalah tempat yang paling cocok bagi para ilmuwan untuk meneliti partikel misterius yang dikenal sebagai materi gelap.
Peletakan batu pertama laboratorium dilakukan Senin lalu, dan dihadiri oleh ilmuwan, politisi dan pejabat pemerintah. Laboratorium itu akan berdiri di bekas tambang emas yang pernah menjadi lokasi riset fisika yang meraih Hadiah Nobel.
Tempat itu dianggap amat ideal bagi eksperimen karena lokasinya yang terlindung dari sinar kosmis yang dapat mengganggu upaya pembuktian keberadaan materi gelap, suatu partikel yang dianggap membentuk seperempat dari massa alam semesta.
Rencananya, bagian terdalam laboratorium itu akan mencapai 2.440 meter di bawah permukaan. Sejumlah eksperimen geologi dan hidrologi awal telah dilakukan pada kedalaman 1500 meter. Para ilmuwan berharap dapat membangun dua laboratorium yang jauh lebih dalam, namun konstruksinya masih menunggu kucuran dana dari kongres Amerika.
"Fakta bahwa kami akan berada di dalam Gua Davis membuat kami kegirangan," kata Tom Shutt dari Case Western Reserve University di Cleveland. Gua yang menjadi bagian dari bekas tambang tua itu memang amat istimewa karena menjadi tempat fisikawan peraih Hadiah Nobel, Ray Davis Jr., mendemonstrasikan keberadaan partikel solar neutrinos pada 1960-an. Berkat temuan itu, Davis dan rekannya, John Bahcall, mermperoleh Hadiah Nobel bidang Fisika 2002.
Tambang emas Homestake itu telah ditutup pada 2001, setelah beroperasi selama 125 tahun. Pompa yang menjaga tambang tetap kering telah dimatikan sejak beberapa tahun lalu sehingga para pekerja harus mengeringkan tambang tua itu sebelum menyiapkannya sebagai tempat riset baru.
Sebelum laboratorium itu didirikan, para pekerja harus menstabilkan terowongan dan memasang infrastruktur baru. Laboratorium yang berada di kedalaman 1.500 meter pun belum terlihat seperti laboratorium yang sebenarnya. Lapisan film jingga masih menutupi dinding, lantai dan langit-langit serta puing yang ditinggalkan oleh para penambang.
Para ilmuwan berharap pembangunan dua laboratorium terdalam dapat dimulai pada 2012 dan bisa dioperasikan pada 2016. Proyek itu diperkirakan akan menelan biaya US$550 juta.
Posting Komentar