YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna ponsel di Indonesia punya preferensi atau daya tarik yang berbeda dengan pengguna ponsel di negara lain. Hal tersebut dikatakan Hendra Gouw, Vice President eTouch, ponsel asal Hong Kong, yang mulai merambah pasar Indonesia.
Ia mengatakan pasar Indonesia, misalnya, menggemari ponsel yang mengedepankan desain dan berwarna tunggal (satu warna). Masyarakat Malaysia suka ponsel yang berukuran besar alias mantap digenggam. Pasar India suka ponsel yang baterainya tahan lama, karena mereka tidak mau repot mencharge baterai tiap hari. Orang Vietnam suka ponsel yang banyak warna dan meriah tampilannya.
"Sebelum ponsel diluncurkan, empat bulan sebelumnya udah kami riset dan cermati kinerjanya," ujar Hendra. Ia mengatakan eTouch sudah merambah pasar internasional walau terbilang baru masuk pasar Indonesia.
Namun, Hendra mengatakan justru itulah bukti eTouch menyiapkan riset secara mendalam. "Silakan diadu produk kami dengan produk vendor lain," ucapnya.
Salah satu target pasar yang serius digarap eTouch adalah Yogyakarta. Selasa (23/6), mereka menggelar grand opening showroom and service center di Ambarrukmo Plasa (Amplaz) Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, juga dikenalkan beberapa varian baru ponsel eTouch, yakni seri D33, MB 68, TD 380, dan MD 71.
Hendra Gouw, tidak memaparkan berapa target penjualan ponsel. Ia hanya mengatakan bahwa sejak masuk Indonesia 10 bulan lalu (sejak Agustus 2008), eTouch mengeluarkan 30 seri.
"Dengan kata lain, ada 2-3 seri ponsel kami lempar ke pasaran Indonesia per bulan. Ini menunjukkan respons pasar Indonesia bagus. Memang, 2-3 seri ponsel yang kami luncurkan per bulan, bisa saja dipandang terlalu banyak, ujarnya.
Posting Komentar