Teka Teki Mars, Es atau Garam?


Sampel tanah Mars yang diciduk sekop lengan robotik wahana Phoenix Mars Lander.

Wahana Phoenix Mars Lander (PML) mengirimkan beberapa foto permukaan Mars yang memperlihatkan bagian tanah berwarna putih. Para ilmuwan belum mengetahui dan masih penasaran apakah bagian tersebut benar es yang selama ini mereka bayangkan atau garam mineral. Kemunculannya menimbulkan teka-teki di antara para ilmuwan.


Bagian berwarna terang tersebut terlihat di bagian dalam bekas tanah yang dikeruk sekop di ujung lengan robotik wahana tersebut. Perbedaan dengan warna tanah sekitarnya yang didominasi warna merah bata sangat jelas dan berada sangat dekat dengan permukaan tanah.


Lengan Phoenix hanya menggali sedalam 7,5 centimeter untuk mengungkap bagian tersebut lebih jelas. Agar dapat terlihat lebih jelas, Phoenix melakukan dua kali pengerukan di lokasi yang berdekatan. Bagian tanah berwarna putih itu hanya terlihat di bagian atas lokasi pengerukan yang disebut para ilmuwan Dodo dan Goldilocks.


Hal tersebut menunjukkan bahwa material yang masih misterius itu tidak merata di bawah permukaan Mars. Sebelumnya, hasil foto satelit yang dibuat wahana-wahana pengorbit alias satelit di Mars mengindikasikan bahwa di bagian bawah permukaan kawasan dekat kutub utara Mars terdapat lapisan es.


“Kami mengira itu es. Namun lagi-lagi, sampai kami melihatnya hilang dari pandangan… sejauh ini kami tak dapat menjamin,” ujar Ray Ardvison, salah satu ilmuwan dari Universitas Washington, AS. Untuk itu, mereka akan terus mengamati bagian tersebut saat terpapar sinar Matahari. Jika benar es, tanah yang berwarna putih mungkin akan mencair atau menguap.


Jika bukan es, ada kemungkinan garam. ES atau garam tetap akan menjadi temuan penting dalam misi kali ini, sebab garam seperti itu mungkin hanya terbentuk karena terjadi penguapan cairan di tanah.


Hasil analisis awal terhadap sampel pertama tanah Mars dengan memanggang pada suhu rendah menunjukkan tak ada kandungan air atau es. Para ilmuwan berencana memerintahkan Phoenix untuk memanggang sampel kembali hingga suhu 1800 derajat Celcius untuk mengetahui lebih lanjut.


Robot buatan Lockheed Martin Corp. itu telah bekerja di permukaan Mars lebih dari tiga minggu sejak mendarat 25 Mei 2008. Wahana yang membawa laboratorium mini tersebut akan bekerja selama tiga bulan untuk mengungkap apakah terdapat es di bawah permukaan Mars dan memeriksa kondisi lingkungan sekitar kutubnya. Proyek senilai 420 juta dollar AS itu dikelola Laboratorium Propulsi Jet NASA dan di bawah koordinasi para ilmuwan di Universitas Arizona.


Sumber: DGaip5

Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Adsense Indonesia

Blog Archive

Bagaimanakah pendapat Anda tentang Blog saya?

Terima kasih kepada teman teman dan rekan rekan