Gempa yang mengguncang Sumatera Barat membawa berkah bagi sebagian pebisnis di Kota Padang. Salah satunya adalah bisnis rental mobil.Sejak tanggap darurat dilakukan, ratusan jurnalis dari luar Sumatera Barat termasuk dari luar negeri berdatangan. Salah satu kebutuhan mereka adalah mobil untuk disewa.

Rental Mobil sangat booming ditengah bencana gempa bumi di Sumatera

Husnul, seorang kamerawan dari TV3 Malaysia, membayar Rp 1 juta perhari untuk mobil yang dipakainya meliput sampai ke Pariaman. Husnul mengaku tak keberatan dengan tarif itu, namun dia terpaksa harus cepat pulang ke Malaysia karena perbekalannya mau habis. “Kita tak masalah, orang susah harus kita bantu,” kata Husnul kepada VIVAnews, Rabu 7 Oktober 2009.

Hal serupa dialami rekan-rekan pers dari Banda Aceh. Syfari dan dua rekannya batal menyewa kendaraan karena tarifnya yang melambung di luar perkiraan. Salah seorang perusahaan jasa penyewaan mobil yang dihubungi VIVAnews mengaku tarif sewa kendaraan meningkat dari biasanya.

TJ Rent, salah satu perusahaan rental, menyewakan satu unit mobil jenis Avanza seharga Rp 500.000 per hari. Sebelum gempa terjadi, harga sewa Toyota Avanza hanya berkisar Rp 250.000 sampai Rp 300.000 perhari. “Kami sediakan sopir, biaya lain yang ditimbulkan seperti bensin dan lain-lain menjadi tanggung jawab penyewa,” kata Andry, manajer TJ Rent Car.

Lama penyewaan berkisar hingga pukul 22.00 WIB. TJ Rent Car memiliki enam unit kendaraan yang disewakan pada sejumlah pelanggan yang ingin memanfaatkan jasa sewa mobil. “Harus dipastikan sekarang kalau ingin pakai mobil, kebetulan permintaan banyak,” katanya.

Biaya makan dan minum sopir menjadi tanggung jawab pihak penyewa. Pihaknya tidak membatasi jika penyewa ingin membawa mobil tersebut ke tempatnya berdomisili beserta sopirnya. “Kalau Bapak makan, sopir saya juga makan dong.”

Tak lupa TJ Rent Car menghiasi dinding posko gempa Sumatera Barat dengan iklan penyewaan mobilnya. Duh, gempa yang membawa berkah. (Vivanews/Eri Naldi)

sumber : http://indocashregister.com/2009/10/08/bisnis-yang-panen-di-tengah-bencana-gempa-bumi-padang/